Senin, 19 Januari 2009
DOUBLE QUANTUM
A. Quantum Learning
1. Pengertian Quantum Learning
Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi lazanov seorang pendidik kebangsaan bulgaria yang bereksprimen dengan apa yang disebut sebagai “suggestology” atau “suggestopsdia”. Perinsipnya adalah sugesti dapat dan pasti dapat mempengaruhi hasil dan situasi belajar. Dan setiap detail mempengaruhi sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain yang dapat dipautkan dengan suggestology adalah pamercepatan belajar(accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang normal dan disertai dengan keriangan.”
Perkembangan selanjutnya, Bobbi de Porter (penulis buku best seller Quantum Learning dan Quantum Teaching), murid Lozanov ini, bersama Mike Hernacki, mantan guru dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistic.
Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program Neurolinguistik (NLP) yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Penulis mendefinisikan Quantum Learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya” jadi disini teknik pemercepatan belajar. NPL dengan teori, keyakinan serta teori strategi belajar yang lain seperti teori otak kanan dan kiri. Teori otak triene(3 in 1) belajar dengan simbol dan lain-lain.
2. Pendekatan-Pendekatan Dalam Quantum Learning
a. Motivation
Dalam buku Quantum Learning disebutkan bahwa “kekuatan pikiran manusia itu tidak terbatas dan dan otak manusia mempunyai potensi yang sama, hanya bagaimana manusia termotifasi untuk mengali kemampuan dasar dan potensi yang dimilikinya.
b. Enjoy (lingkungan yang menyenangkan)
Enjoy didefinisikan oleh Dave Meier ialah “kegembiraan” bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Ini tak ada hubunganya kesenangan yang sembrono. Dan kemeriahan yang dangkal. Namun “kegembiraan” ini berarti bangkitnya minat. Adanya keterlibatan penuh dan terciptanya makna. Pemahaman, nilai yang membahagiakan, pada diri segi pembelajaran. Kegembiraan in jauh lebih penting untuk pembelajaran dari pada segala teknik dan metode atau medium yang mungkin di pilih untuk digunakan.
c. Active lerning (belajar aktif)
Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan dan menarik. Menurut Melvin I Silberman, belajar bukan merupakan konsekwensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa. Belajar membubuhkan keterlibatan mental dan tindakan sekaligus. Pada saat kegiatan belajar itu aktif. Siswa melakukan sebagian besar pekerjaan belajar. Mereka mempelajari gagasan-gagasan, memecahakan berbagai masalah dan menerapakan apa yang mereka pelajari.
d. Self estrem (penghargaan diri)
Kemampuan untuk mengunakan keterampilan belajar dapat diperkuat oleh sikap positif dari diri seseorang keyakinan seseorang mengenai kemauan dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri.
3. Prinsip-Prinsip Quantum Learning
a. Everything is speaks (segalanya berbicara)
Maksud dari prinsip ini adalah segala sesuatu yang bersifat fisiologis seperti kontak mata, gerakan tangan ekspresi wajah, tepuk tangan, emosi, keinginan perasaan takut atau senang, kemauan secara sosio-kultural yang berwujud interaksi antar sesama peserta didik misalnya latihan, pola hidup masyarakat, bimbingan dan penyuluhan, semua itu akan memberi gambaran tentang pesan belajar.
b. Everything is on purpose (segalanya mempunyai tujuan atau maksud)
Sebelum melakukan hampir segalanya dalam hidup baik secara sadar maupun tidak maka akan timbul pertanyaan “apa manfaat bagiku?” segala sesuatu harus menjanjikan manfaat pribadi agar dapat dijadikan motivasi untuk melakukannya.
Dalam banyak situasi menemukan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) sama saja dengan menciptakan minat dalam apa yang sedang dipelajari dengan menghubungkannya dengan “dunia nyata” ini terutama benar dalam situasi belajar yang formal.
c. Acknowledge every effort (hargai atau akal setiap usaha)
Semua orang senang di akui, menerima pengakuan membuat kita merasa bangga, percaya diri dan bahagia penelitian mendukung konsep bahwa kemampuan siswa meningkat karena pengakuan guru. Untuk mendapatkan hasil terbaik dengan siswa akuilah setiap usaha , tidak hanya usaha yang tepat sebagai guru, kita lebih banyak mengakui ketepatan dari pada proses belajar perseorangan.
Siswa melakukan yang guru kehendaki mereka mencoba belajar, sayangnya mereka tidak diakui untuk hal tersebut. Hanya setelah mereka tahu berulah mereka dipuji. Ingatlah untuk memberikan pengakuan yang kuat dan konkret. Ungkapan seperti pujian dapat membantu siswa berfokus pada tindakannya yang baik sehingga dapat mengulanginya lagi dan lagi
d. Experience before label (alami sebelum menamai)
Otak kita berkambang pesat dengan adanya rangsangan kompleks yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
e. If it’s worth learning it’s worth celebration (jika sudah layak)
Biasanya sat kita mencapai sesuatu kita hanya melanjutkan kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong istimewa untuk mengulang keberhasilan itu sebagai guru anda layak menamakan bibit kesuksesan dan selalu menghubungkan belajar dengan perayaan. Perayaan membangun keinginan untuk sukses jasi rayakanlah sering-sering.
4. Keterampilan-Keterampilan Quantum Learning
a. Menghafal
1. asosiasi
kunci untuk mendapat daya ingat yang istimewa adalah bagaimana cara kita mengasosiasikan berbagai hal dalam memori kita. Anda dapat mengunakan asosiasi sederhana untuk mengingat potongan-potongan informasi yang tersembunyi dan asosiasi yang lebih kompleks untuk mengingat teori-teori yang sulit dan bagian informasi yang mengandung banyak “potongan-potongan” kecil yang saling berkaitan.
2. sistem cantol
sistem cantol ini dapat digunakan untuk menghafal daftar apa saja. Daftar angka-angka dicocokkan dengan kata-kata berbunyi sama atau petunjuk. Petunjuk visual digunakan sebagai suatu yang tetap (atau sebagai papan cantol anda) yang menjadi tertanam kuat dalam memori anda. Kunci untuk memasukkan kata-kata atau isltilah baru ke dalam sisitem cantol adalah dengan membuatnya sevisualil mungkin. Libatkan indra-indra. Buat asosiasi itu berwarna-warni, menonjol imajinatif.
3. metode lokasi
untuk menggunakan metode lokasi ini pilihan tempat yang akrap dengan andan seperti rumah atau mobil anda dan letakkan apa yang ingin anda ingat di tempat itu.
4. akronim dan kalimat-kalimat kreatif
akronim (singkatan) adalah kata yang dibentuk dari huruf-huruf awal atau masing-masing bagian dari sekelompok kata atau istilah gabungan. Suaut variasi dari metode hafalan ini adalah penggunaan kalimat-kalimat yang kreatif.
5. Gaya belajar dalam Quantum Learning
Walaupun masing-masing peneliti menggunakan istilah yang berda-beda menemukan berbagai cara untuk mengatasi gaya belajar seseorang, telah disepakati secara umum adanay dua katagori utama tentang bagaiman kita belajar.
b. bagaiaman kita menyrap informasi dengan mudah (modalitas) yang dibagi menjadi menjadi:
1. Moditorial (belajar dengan cara mendengarkan)
orang-orang auditorial lebih suka mendengarkan materinya dan kadang-kadang kehilangan urutannya jika mereka mencatat materinya selama presentasi berlangsung;
ciri-cirinya;
- mudah terganggu oleh keributan
- mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca
- merasa kesulitan untuk menulis atau hebat dalam bercerita
- biasanya pembicara oleh keributan
- suka berbicara, suka berdiskusi
2. visual (belajar dengan cara melihat)
orang-orang visual lebih suka membaca makalah dan memperhatikan ilustrai yang ditempelkan oleh pembicara di papan tulis. Mereka juga membuat cacatan-cacatan yang sangat baik.
Ciri-cirinya;
- rapi dan teratur
- lebih suka membaca daripada di bacakan
- pengeja yang baik
- mengingat apa yang dilihat dari pada yang di dengar
3. kirustetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
pelajar kinestetik lebih baik dalam aktivitas bergerak dan interaksi kelompok.
Ciri-cirinya;
- berbicara dengan perlahan
- menanggapi perhatian fisik
- menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- menggunkan jari sebagai penunjuk ketika membaca
- tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
c. cara kita mengatur dan mengolah informasi (dominasi otak)
Menurut Anthopy Geegore dominasi otak/ guru berfikir ada 4;
1. Sekuensial Konkrit (SK)
Pemikiran sekuensial konkrit berpegang pada kenyataan dan proses informasi dengan cara yang diatur linier, dan sekuensial. Bagi para SK realitas terdiri dari apa yang mereka dapat ketahui melalui indra mereka yaitu indra penglihatan, peraba, pendengaran , perasaan dan penciuman. Mereka memperhatikan dan mengingat realitas dengan mudah dan mengingat fakta-fakta, informasi rumus-rumus atau aturan-aturan dengan mudah
2. Acak Konkret (AK)
Pemikir acak konkret ini mempunyai sikap ekspremintal yang di iringi dengan prilaku yang kurang terstruktur. Mereka berdasar pada kenyataan tapi ingin melakukan pendekatan. (trial dan error) coba salah mereka mempunyai dorongan kuat untuk menemukan alternatif dan mengerjakan segala sesuatu dengan cara mereka sendiri. Waktu bukan prioritas bagi orang-orang AK mereka labih berorentasi pada proses dari pada hasil.
3. Acak Abstrak
Dunia nyata untuk pelajar abstrak adalah dunia perasaan dan emosi. pikiranAA menyerap ide-ide, informasi, dan kesan yang mengaturnya dengan refleksi (kadang-kadang hal ini memakan waktu lama hingga orang-orang tidak menyangka bahwa orang AA mempunyai reaksi atau pendapat perasaan juga dapat lebih mementingkan atau mempengaruhi hasil belajar.
4. Sekuensial Abstrak(SA)
Realitas bagi para pemikir sekuensial abstrak adalah dunia teori metafisika dan pemikiran abstrak.Meraka suka berfikir dalam konseb dalam konsep dan menganalisis informasi. Mereka sangat menghargai orang-orang dan peristiwa yang teratur rapi adalah mudah bagi mereka untuk menopang hal-hal penting. Proses berfikir mereka logis, rasional, dan intelektual.
B. Quantum Teaching
1. Konsep Dasar Quantum Teaching
Secara filologi Quantum Teaching berasal dari gabungan dua kata yakni Quantum dan Teaching. Dimana Quantum disini mengandung arti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Sedangkan Teaching mengandung makna proses belajar (Menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara engaja, menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian dan “keterlibatan aktif”.). Sehingga pengertian dari pada Quantum Teaching adalah menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Sebagai mana quantum learning, quantum teaching juga dirumuskan oleh Bobbi Deporter.
Persamaan Quantum Teaching diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum yaitu:
E =mc2
E =Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
M =massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c =interaksi (hubungan yang tercipta di kelas
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.
Asas utama Quantum Teaching adalah konsep “Bawalah dunia mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksud asas utama ini memberi pengertian bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami oleh peserta didik.
Cara yang dilakukan seorang pendidik untuk apa yang diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa mereka kedalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. “dunia kita” dipeluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam ini, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.
Quantum Teaching adalah sebuah program yang mengizinkan pendidik untuk memahami perbedaan gaya pembelajran para siswa di dalam kelas. Tujuannya adalah untuk mengajari pendidik bagaimana orang belajar dan mengapa siswa bertindak dan bereaksi terhadap sesuatu sebagaimana yang terlah terjadi selama ini. Quantum teaching menunjukkan pada guru bagaimana caranya untuk mengarang kesuksesan siswa mereka dengan mencatat “apa saja” di dalam kelas yang berkaitan dengan lingkungan, desain kurikulum dan bagaimana cara mempresentasikannya. Hasilnya adalah Quantum teaching merupakan cara yang efektif dalam mengajar siapa saja. Quantum teaching menawarkan ide baru tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang baik yang menjanjikan bagi pelajar dan mendukung mereka dalam proses pembelajaran.
Dalam Quantum Teaching, tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah siswa yang belum berkembang karena titik sentuhnya belum cocok dengan titik sentuh yang diberikan guru. Berarti, guru perlu penyesuaian sesuai dengan kondisi siswa dengan berpedoman pada segalanya bertujuan, segalanya berbicara, mengalami sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan.
2. Alasan Quantum Teaching
Proses belajar mengajar merupakan fenomena kompleks. Segala sesuatunya berarti, setiap kata, pikiran, tindakan dari asosiasi serta inovasi-inovasi baru yang menambah maraknya kekomplekan proses belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang mewarnai dunia pendidikan adalah quantum teaching, dimana model pembelajaran ini menunjukkan pada kita cara untuk menjadi guru yang lebih baik. QT menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, ataupun mata pelajaran yang kita ajarkan (belajar dengan meriah).
Dengan menggunakan metodologi QT, kita akan mengggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk pengajaran yang akan melejitkan siswa. QT mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.selain melejitkan siswa, metode pembelajaran QT juga akan mampu melejitkan kemampuan guru ntuk mengilhami peserta didik agar dapat berprestasi. Karena QT merupakan metode yang merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi paket multisensori, multi kecerdasan dan kompatebel dengan otak.
Metodologi Quantum Teaching ini merupakan metodologi yang sangat bagus untuk dipakai para pendidik. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan diharapkan pendidik menjadi quantum teacher yang mampu mengembangkan kecerdasan individu peserta didik hingga tercapai hasil maksimal dari suatu proses pembelajaran.
3. Strategi Quantum Teaching
Didalam buku Quantum Teaching kita akan memperoleh cara-cara atau strategi yang efektif diantaranya :
a. Mengubah (Mengorkestrai) Keadaan.
1) Mengorkestrai suasana yang menggairahkan diantaranya bagaimana agar suasana kelas tidak membosankan bagi siswa, misalnya mengakui setiap usaha yang dilakukan siswa.
2) Mengorkestrai landasan yang kukuh tujuannya yaitu mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran, menjadi pelajar yang lebih baik dan berintraksi serta mngembangkan keterampilan. Dan hal itu bisa diperoleh dengan 8 kunci keungulan yaitu : integritas (kejujuran), kekgagalan awal kesuksesan, bicaralah dengan niat baik (bicara yang pisitif, hindari gossip dan komunikasi berbahaya), hisup disaat ini (pusatkan perhatian pada waktu sekarang dan pergunakan), komitmen (penuhi janji dan kewajiban), tangungjawab, sifat lues dan fleksibel, dan keseimbangan (keselarasan pikiran, tubuh dan jiwa).
3) Mengorkestrai lingkungan yang mendukung
Lingkungan kelas mempengaruhi kemampuan siswa untuk berfokus dan menyerap Informasi, karena jika, lingkungan tidak mendukung maka kegiatan belajar mengajar akan membosankan dan terkesan itu-itu saja. Untuk mengatasi hal itu gunakanlah metode yang sangat sederhana yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang asyik, gembira dan menyenangkan. Misalnya dengan memasang poster ikon akan menampilkan isi pelajaran secara visual, poster afermatif kemudian cara penataan bangku, adanya musik, kerja kelompok dll.
4) Mengorkestrai perancangan pengajaran yang dinamis diantaranya :
a) Dari Dunia Mereka Ke Dunia Kita
Asa utama Quantum Teaching terletak pada kemampuan Anda untuk menjembatani jurang antara dunia kita dan dunia mereka. Hal ini akan memudahkan Anda membagun jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil belajar lebih melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan. Hanya dengan perancangan pengajaran, Anda dapat menyeberang ke dunia mereka dan membawa mereka ke dalam dunia Anda, ke dalam proses pembelajaran. Pada saat Anda secara sadar memasuki dunia mereka, Anda membangun kemitraan dengan mereka, yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal ini akan menciptakan relevansi bagi mereka, dan prosesnya akan terasa lebih seperti pembelajaran kehidupan nyata.
b) Modalitas V - A – K
§ Visual yaitu modalitas yang mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat. Misalnya warna, ruang, gambar.
§ Auditorial yaitu modalitas yang mengakses segala jenis bunyi, dan kata yang diciptakan maupun diingat, Misalnya musik, nada, irama, dialog internal dll.
§ Kinestik yaitu modalitas ini menaksessegala jenis gerak dan emosi yang diciptakan maupun diingat. Misalnya gerakan, kordinasi dll.
c) Kecerdasan berganda bertemu slim N BIL
§ Spesial-Visual, berfikir dalam citra dan gambar misalnya mengambar, mensketsa, table, seni dll.
§ Linguistik-Verbal yaitu berfikir dalam kata-kata, mencakup kemahiran dalam berbahasa, berbicara, menulis, membaca dll.
§ Interpersonal yaitu berfikir lewat berkomunikasi dengan orang lain, memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, sosialisasi dll.
§ Musikal-Ritmik yaitu berfikir lewat irama dan melodi, menyanyi, bersenandung, alat musik dll.
§ Naturalis yaitu berfikir dalam acuan alam. Misalnya jalan-jalan dilapangan terbuka, berinteraksi dengan binatang dll.
§ Badan-kinestetik yaitu berfikir melalui sensasi dan gerakan fisik Misalnya menari, berlari, melompat, permainan dll.
§ Intrapersonal yaitu berfikir secara reflektif misalnya berfikir, meditasi, bermimpi, merenung dll.
§ Logis-Matematis yaitu berfikir dengan penalaran. Misalnya bertanya, menghitung, logika deduktif, teka-teki dll.
d) Kerangka perancangan Quantum Teaching ( TANDUR )
§ Tumbuhan yaitu sertakan diri mereka, piliat mereka, puaskan AMBAK (Apakah Manfaat Bagiku ).
§ Alami yaitu berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan "kebutuhan untuk mengetahui".
§ Namai yaitu berikan "data", konsep, sebuah masukan, tepat saat minat memuncak.
§ Demontrasikan yaitu berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga penglaman pribadi.
§ Ulagi yaitu tunjukkan oelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan "Aku tahu bahwa aku memang tahu ini".
§ Rayakan yaitu ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan ! perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.
e) Penggunaan Metafora, Perumpamaan, Dan Sugesti
Bayangkan pada hari pertama sekolah, Anda dengan mudah menyertakan siswa, menambatkan asosiasi positif terhadap belajar, dan menarik semua modalitas belajar. Ada tiga unsur kunci yang dapat dijalinkan ke dalam pengajaran apapun: metafora, perumpamaan, dan sugesti. Metafora, kebanyakan sistem konseptual normal kita terstruktur secara metaforis; yaitu sebagian besar konsep dipahami sebagian-sebagian dalam bentuk konsep lain. Metafora dapat menghidupkan konsep-konsep yang dapat terlupakan, memunculkannya ke dalam otak secara mudah dan cepat dengan asosiasi. Perumpamaan, perumpamaan dan memori visual sangatlah kuat, Misalnya, jangan membayangkan kuda nil putih dengan strip-strip hijau. Anda tetap melihatnya juga, bukan? Otak Anda melakukannya dengan otomatis. Ilmuwan saraf mengatakan bahwa 90% masukan indra untuk otak berasal dari sumber visual dan otak mempunyai tanggapan cepat dan alami terhadap simbol, ikon, dan gambar yang sederhana dan kuat. Sugesti, kekuatan sugesti sangatlah mendalam; kita sering menggunakan frase ini dan mengalaminya setiap hari dalam periklanan, nuansa verbal, dan bahasa tubuh. Meskipun tidak secara sadar mengingat-ingatnya, otak kita berperan sebagai prosesor paralel yang dapat menyerap informasi lebih cepat dari yang kita pikir.
b. Mengorkrestai kesuksesan melalui isi
Mengorkrestai kesuksesan melalui isi ini, diantaranya memakai empat prinsip komunikasi ampuh yaitu :
1) Munculkan Kesan
Pilihlah secara sadar perkataan yang menimbulkan asosiasi positif, paculah pembelajaran dan tingkatkanlah komunikasi, sehingga pengakaran akan berkesan.
2) Arahkan Fokus
Memanfaatkan kemampuan otak yang mampu memilih dari banyaknya input indrawi, dan memusatkan perhatian otak.
3) Inklusif ( bersifat mengajak )
4) Spesifik ( tepat sasaran )
Kespesifikan membawa kejelasan, kejelasan mendorong lahirnya tindakan sehingga siswa faham dengan perkatan atau perintah guru.
c. Mengorkrestai fasilitas yang luwes
1) Mengunakan prinsip K E G
Know it ( ketahuilah hasilnya ), Explain it ( jelaskan hasilnya ), Get it and Give feedback ( daptkan hasilnya dan dapatkan umpan balik ).
2) Model kesuksesan dari sudut pandang fasilitator
a) Gambaran keseluruhan mengenai pelajaran yang akan disampaiakan
b) Pengenalan pertama akan Multisensori / Multikecerdasan, dengan menyusun kegiatan belajar sehingga siswa tertarik secara visual, auditorial dan kinestik.
c) Pemotongan menjadi segmen maksudnya disusun menjadi bagian-bagian yang mudah dicerna.
d) Ulangi sesering mungkin agar murid / siswa percaya diri dengan konsep-konsep baru. Mengulang membuat otak memperlakukan informasi secara berbeda dengan informasi sebelum otak berfokus lagi.
d. Mengorkrestai keterampilan hidup, karena hal itu akan membantu membentuk dan Mengorkrestai suasana dan landasan.
e. Mengorkrestai kesuksesan melalui praktik.
C. Aplikasi Quantum Learning Dan Quantum Teaching Dalam PAI
Quantum learning dan Quantum Teaching yang merupakan terobosan baru dalam bagaimana cara belajar (how to learn) dan mengajar yang efektif efisien dan relevan dapat menjadi pegangan yang kondusif dan sesuai untuk semua mata pelajaran tak terkecuali PAI. Yang mana PAI sebagai pelajaran inti dalam segala mata pelajaran.karenanya PAI lebih efektif jiak dimasukkan dalam setiap mata pelajaran atau tema pokok pelajaran. Dikarenakan PAI harus benar-benar diminati dan tertanam dalam diri peserta didik maka cara belajar pendidikan agama islam harus menyenangkan, kreatif, dan efektif. Serta memotifasi dan demokratis yang sesuai dengan prinsip PAI yaitu ;
“pendidikan berdikari bergantung pada diri sendiri dalam pendidikan kebebasan dan demokratis, menjaga perbedaan perseorangan di antara anak-anak dlaam pendidikan dan pengajaran. Menjaga minat dan bakat. Memperlakukan peserta didik sesuai dengan akalnya. Bergaul baik dengan mereka. Lemah lembut dengna mereka. Menjaga pendidikan akhlak dan menggalakkan kunjungan-kunjungan ilmiah”
Belajar dengan memberikan kebebasan juga memberikan motifasi penuh pada peserta didik. Karena pendidikan agama islam tidak hanya terbatas pada pentransferan ilmu saja tetapi bagaimana peserta didik bisa menjalankan perintah Allah SWT. Berinteraksi sesama manusia dan lingkungannya. Dan mampu mempraktekan segala sesuatu yang bersangkutan dengan kesejahteraan hidup di dunia dan kelak di akhirat nanti sesuai dengan tujuan PAI maka pendekatan dalam pembelajaran PAI harus memotifasi kepada peserta didik untuk berfikir kreatif belajar dengan tenang dan dan nyaman dan memberikan kesempatan bertanya, keterampilan=keterampilan dalam shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, bersosialisasi bersama guru, orang tua dan teman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo, akrab kan diri mu.........