Senin, 19 Januari 2009

MOTIVASI BELAJAR

A. Hubungan Motifasi Dan Hubungannya Dengan Istilah “Motif”, “Drive” Dan “Need”. 1. Definisi Motivasi Motivasi berawal dari kata motif, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam untuk melakukan aktifitas-aktifaitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Sebagai contoh: kebutuhan akan pengakuan sosial mendororng seseorang untuk melakukan upaya kegiatan sosial atau mendapatkan posisi di masyarakat. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu: 1) Motivasi dapat mengawali terjadinya perubahan energi pada sirisetiap individu manusia. 2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa “feeling”, afeksi seseorang. 3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. James O. Whittaker memberi definisi secara umum tentang motivasi. Menurutnya motivasi adalah kondisi atau keadaaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan rasa tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. 2. hubungan motivasi dengan istilah motif, drive dan need. Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar individu. Terhadap tenaga-tenaga tersebut beberapa ahli memberikan istilah yang berbeda, yaitu:desakan (drive), motif (motive), dan kebutuhan (need). Walaupun terdapat kesamaan diantara ketiganya yaitu motif, drive, dan need dan semuanya mengarah kepada motivasi, namun beberapa ahli memberikan arti khusus terhadap hal tersebut, yaitu: a. Motif atau “motive”adalah dorongan yang terarah pada kebutuhan psikis atau rohaniah. b. Desakan atau “Drive” diartikan sebagai dorongan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah. c. Kebutuhan atau “Need” merupakan suatu keadaan dimana individu merasakan adanya kekurangan, atau ketiadaan sesuatu kekurangan, atau ketiadaan sesuatu yang diperlukannya. Meskipun ada variasi makna ketiga hal tersebut sangat bertalian erat dan sukar dipisahkan,dan semuanya termasuk suatu kondisi yang mendorong individu melakukan kegiatan, kondisi tersebut disebut motivasi. B. Macam-macam motivasi. 1. Menurut sifatnya motivasi dibedakan ats tiga macam a Motivasi takut (fear motivation), individu melakukan suatu perbutan karena takut. b Motivasi insentif (incentive motivation), individu melakukan suatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu insentif. c Motivasi sikap (attitude motivation), motivasi ini lebih bersifat intrinsik, muncul dari dalam diri individu, berbeda-beda dengan kedua moyivasi sebelumnya yang lebih bersifat ekstrisik dan dtang dari luar diri individu. Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap suatu objek. 2) Dilihat dari dasar pembentukannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Motif – motif bawaan yang dibawa sejak lahir, contoh: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja dll. b. Motif – motif yang dipelajari, contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat. 3) Menurut Abraham Maslow, motivasi terbagi menjadi lima macam, yaitu: a. Motif fisiologis, yaitu dorongan-dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akanmakan, minum, bernafas, bergerak dll. b. Motif pengamanan, yaitu dorongan-dorongan untuk menjaga atau melindungi diri dari gangguan. c. Motif persaudaraan dan kasih sayang, yaitu motif untuk membina hubungan baik denga jenis kelamin yang sama maupun yang berbeda. d. Motif harga diri, yaitu motif untuk mendapatkan pengenalan, pengakuan penghargaan dan penghormatan dari orang lain. e. Motif aktualisasi diri. Manusia memiliki potensi-potensi yang dibawa dari kelahirannya dan kodrtnya sebagai manusia. Potensi dan kodrat ini perlu diaktualkan atau dinyatakan dalam berbagai bentuk sifat, kemampuan dan kecakapan nyata. Kalau digambarkan dalam sebuah bagan, kelima macam motif yang menunjukkan tahap tersebut membentuk tangga seperti pada gambar berikut: Kelima macam motif itu tersusun dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi. Menurut maslow pada umumnya motif yang lebih tinggi akan muncul apabila motif dibawahnya telah terpenuhi. Meslkipun demikian tidak mustahil terjadi kekecualian, bahwa motif yang lebih tinggi muncul meskipn motif dibawahnya belum terpenuhi. C. Hubungan motivasi dengan kebutuhan manusia Dalam setiap perbuatan manusia pasti mempunyai tujuan tertentu dan berdasarkan motif tertentu pula. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan diperlikan sebuah motivasi. Motivasi inilah yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada manusia untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang dapat memberikan kepuasan apabila berhasil dicapai. Memang, sulit untuk mengetahui motivasi pada diri seseorang dapat diinterprestasikan dari tingkah lakunya. Tingkah laku yang memenuhi kebutuhan, cenderung untuk diulangi apabila kebutuhan itu ditumbuhkan. Tingkah laku yang mencapai ke arah tercapainya tujuan menjadi semakin kuat, yakni bilamana seseorang dimotivasi lagi dengan cara yang sama maka tingkah laku itu terjadi lagi. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sering manghadapi tingkah laku-tingkah laku kelas yang tidak dapat diterapkan dan sulit diatasi karena tingkah laku tersebut telah diperkuat untuk memenuh kabutuhan tertentu. Dalam situasi-situasi yang agkanya memberikan “reword” bagi seorang anak, kecenderungan tingkah laku dapat dipelajari. Banyak cara yang bisa dilakukan untk memenuhi kebutuhab anak misalnya dengan memberi pujian atau penghargaan-penghargaan lainnya. Misalnya, anak yang selalu berbicara di kelas sering menggenggu ketenangan kelas barangkali berusaha memenuhu kebuthab untuk mendapatkan perhatian. Bila tingkah lakunya menarik perhatian, maka kemarahan dan teguran dari guru sangat berpengaruh. Jadi motivs adalah wujud khusus dari proses motivasi, sedangkan needs adalah keadaan yang menimbulkan motivasi. Needs merupakan potensialitas tetap yang dimotivasi dengan cara tertentu. Timbulnya kebutuhan dalam diri seseorang adalah menunjukkan bahwa orang itu termotivasi dengan cara tertentu. D. Proses motivasi dalam belajar. Dalam psikologi belajar, proses verarti cara-cara atau langkah-langkah yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988). Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi kearah yang lebih maju daripada keadaan yang sebelunnya. Mengenai tahap-tahap belajar terdapat beberapa pendapat. 1) Menurut Jerome S. Bruner, dalam proses belajar siswa menempuh tiga tahap: 1. Tahap informasi (tahap penerimaan materi) 2. Tahap transformasi (tahap pengubahan materi) 3. Tahap evaluasi (tahap penilaian materi) 2) Menurut Arno F. Witting (1981) dalm bukunya Psycology Of Learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan yaitu: 1. Acquisition( tahap perolehan / penerimaan informasi) 2. Storage (tahap penyimpanan informasi) 3. Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi) 3) Menurut Albert Bandura (1977), seorang behavworis moderat penemu teori social learning / observational learning, setap proses belajar terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi: 1. Tahap perhatian (attentional phase) 2. Tahap penyimpanan dalam ingatan (retention phase) 3. Tahap reproduksi (reproduction phase) 4. Tahap motivasi (motivation phase) E. Faktor-Faktor Yang Memepermudah Timbulnya Motivasi Belajar 1. Readiness (Kesiapan) Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap kondisi tertentu. Kondisi mencakup tiga aspek: a. Kondisi fisik, mentakl dan emosional b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Adapun prinsip-prinsip readiness adalah: · semua aspek perkembangan berinteraksi (saling mempengaruhi) · kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman · pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan · kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk selama masa pembentukan dalam masa perkembangan. Readiness mengandung beberapa aspek yaitu: a. kematangan, adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. b. Kecenderunagn, menurut j. Piaget perkembangan kecerdasan meliputi: 1. sensori motor period (0-2 tahun) anak banyak bereaksi reflak, reflek tersebut belum terkoordinasi. 2. preoperational period (2-7 tahun) anak mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa. 3. concerete operation (7-11 tahun) pikiran anak sudah mulai sta dalam arti aktifitas batiniah dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang logis. 4. formal operation ( lebih dari 11 tahun) 5. kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret. Anak mulai mampu memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui pemikirannya, dapat mengorganisasikan situasi/masalah, serta dapat berpikir logis. 2. transfer transfer adalah pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakkan kemudian. Apabila hasil belajar yang terdahulu itu memperlancar proses belajar berikutnya maka transfer tersebut disebut transfer positif. Namun jika mengganggu proses belajar berikutnya mak atransfer tersebut disebut transfer negatif. Ada beberapa teori mengenai transfer, yaitu: a. teori disiplin mental formal b. teori komponen-komponen identik c. teori generalisasi d. teori gestalt untuk mempermudah transfer dibutuhkan kondisi yang kondusif, yaitu dengan adanya kemampuan asli pelajar, murid mempelajari materi yang menarik baginya, sikap positif dan usaah asukarela murid, cara mengajar yangmenarik, bervariasi, tepat guna dan sesuai dengan kemampuan murid. Adapun prinsip transfer adalah: · menanamkan kesungguhan pada anggota yang belajar · membuat materi belajar menjadi bermakna · memungkinkan trjadinya konsekuensi yang memuaskan terhadap respon-respon yang benar · menyediakan latihan/ praktek · menghindari organisasi yang salah dan gangguan · menekankan konsep-konsep dan kemampuan umum · memungkinkan terjadinya aplikasi · memungkinkan peningkatann belajar dan tindak lanjutnya. 3. incentif incentive adalah penghargaan yang diberikan atas keberhasilan siswa sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Sehubungan dengan hal ini umpan balik merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan usaha siswa. Penghargaan ini mislnya berupa pujian, angka yang baik, memberi hadiah, dan lain-lain. Incentif dapat dibedakan menjadi dua macam: · insentif istrinsik, yaitu situasi yang mempunyai hubungan fungsional dengan tugas dan tujuan. Misalnya pengenalan tentang hasil/kemajuan belajar serta mengenai persaingan sehat. · Insentif ekstrinsik, yaitu situasi yang tidak mempunyai hubungan fungsional dengan tugas. Misalnya: ganjaran, hukuman, perlakuan kasar, kekejaman, dan ancaman yang membuat takut. Dari kedua macam intensif tersebut, yang lebih memajukan belajar individu adalah insentif intrinsik.

3 komentar:

  1. Assalamu'alaikum
    Kang, saya Masrum M Noor, Ketua Pengadilan Agama Jakarta. Melihat kelengkapan tulisan anda, saya mohon ijin minta informasi tentang lokasi kantor-kantor raad agama di Jakarta Pusat dari 1882 sampai 1967. Kalau Akang tidak memiliki informasinya, dimana saya bisa mencari kira-kira. Sudah saya teliti kemana-mana, tapi belum juga ketemu.. mohon bantuannya. Syukron

    Wassalam

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum Mas. Saya Fitriyan, dari Jakarta Pusat. Ijin minta informasi tentang lokasi kantor raad agama di Jakarta Pusat dari awal berdirinya sekitar tahun 1882 sampai 1967. Kalau mas keberatan, dimana kira-kira bisa saya cari informasi tersebut? sudah saya teliti kemana-mana di jakarta, api belum ketemu juga. Mohon bantuannya. Syukron, Wassalam

    BalasHapus
  3. klo boleh tanya, yang bagian E tentang Faktor-Faktor Yang Memepermudah Timbulnya Motivasi Belajar tu daoetnya dari bukunya siapa ya ??
    soalnya lagi cari teori tentang readiness..
    makasih..

    BalasHapus

ayo, akrab kan diri mu.........