Senin, 19 Januari 2009
PERKEMBANGAN KEJIWAAN MANUSIA
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Manusia diciptakan oleh Allah SWT melalui fase-fase pertumbuhan dan perkembangan, yang dalam prosesnya mengalami interaksi (saling mempengaruhi) antara kemampuan dasar (pembawaan) dengan kemampuan yang diperoleh (hasil belajar/pengaruh lingkungan).
Terdapat perbedaan pendapat dalam pengertian pertumbuhan perkembangan pertumbuhan diartikan ahli biologi sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi tubuh, perkembangan dimaksudkan untuk menunjukkan perubahan-perubahan dalam bentuk atau bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam suatu kesatuan fungsional, bila pertumbuhan itu berlangsung.
Langfeld dan boring, menggunakan pengairan kematangan untuk pertumbuhan, sedang, perkembangan, diterapkan pada baik sebelum tingkah laku yang tidak dipelajari itu terjadi, maupun sebelum terjadinya proses belajar dari tingkah laku yang khusus.
Istilah “kematangan” mencakup didalamnya pengertian pertumbuhan dan perkembangan, maka seseorang telah dianggap “matang”, apabila fisik dan psikisnya masalah pertumbuhan dan perkembangan, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai pada tingkat-tingkat tertentu.
Sedangkan istilah “perkembangan” adalah berhubungan erat dengan pertumbuhan maupun kemampuan-kemampuan pembawaan dari tingkah laku yang pekat terhadap rangsangan-rangsangan sekitar.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan, sedangkan perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.
Baik pada pertumbuhan maupun pada perkembangan tersangkut pula perihal kematangan yang merupakan masa yang terbaik bagi berfungsinya/perkembangannya dengan cepat aspek “kepribadian tertentu”.
Pada proses perkembangan manusia, perubahan meliputi beberapa aspek baik fisik maupun psikis, perubahan tersebut dapat dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu:
a. Perubahan dalam ukuran
b. Perubahan dalam perbandingan
c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lam
d. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis otomatis, sebab perkembangan terjadi sangat bergantung beberapa faktor secara simultan, yaitu:
1. Faktor Heredites (warisan sejak lahir/bawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu, yang diartikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
2. Faktor lingkungan yang menguntungkan/merugikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan fauna.
Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung pada keadaan lingkungan jasmani dan rohaninya.
3. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis
4. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, berkemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
Setiap gejala perkembangan merupakan produk dari kerja sama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan.
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA
A. Persepsi
Di dalam psikologi, proses sensasi dan persepsi berbeda sensasi ialah penerimaan stimulus melalui ialah indera, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada dalam otak.
Sensasi tanpa persepsi/sensasi murni jarang terjadi sensasi murni mungkin terjadi dalam peristiwa dimana rangsang warna ditunjukkan untuk pertama kali kepada seseorang yang sejak lahirnya buta dan tiba-tiba dapat melihat.
Pada bayi yang baru lahir, bayangan-bayangan yang sampai ke otak masih bercampur aduk, sehingga belum dapat membedakan benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu makin baiklah struktur susunan syarat otaknya sehingga mampu mengenali obyek satu persatu.
B. Belajar dan Berfikir
Belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi/rangsang yang terjadi.
Pada manusia proses belajar tidak hanya menyangkut aktifitas berfikir saja, tetapi terutama menyangkut kegiatan otak, yaitu berfikir. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prose belajar.
1. Waktu istirahat, dalam waktu istirahat sebaiknya tidak banyak melakukan kegiatan yang mengganggu pikiran
2. Pengetahuan tentang materi yang dipelajari secara menyeluruh.
Untuk melakukan hal ini diperlukan taraf kecerdasan yang relatif tinggi.
3. Pengertian terhadap materi yang dipelajari
Tanpa pengertian kita akan mendapat kesulitan.
4. Pengetahuan akan prestasi sendiri.
Pengetahuan dan prestasi sendiri akan mempercepat kita dalam mempelajari sesuatu.
5. Transfer
Transfers dapat bersifat positif. Jika hal yang lalu mempermudah proses belajar yang sekarang/dapat juga bersifat negatif jika proses belajar yang lalu justru mempersulit proses belajar yang sekarang.
Sudah dikatakan diatas, bahwa proses belajar pada manusia erat sekali hubungannya dengan proses berfikir, yaitu tingkah laku yang menggunakan ide.
Macam-macam kegiatan berfikir dapat kita golongkan sebagai berikut
a) Berfikir asosiasi, yaitu proses berfikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain secara bebas
b) Berfikir terarah yaitu berfikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada pemecahan suatu masalah.
Kesimpulan seseorang berfikir bukan saja dengan otaknya, tetapi dengan seluruh tubuhnya.
C. Mengingat
Ingatan adalah bukti bahwa seseorang telah belajar, semua orang mengingat banyak hal setiap harinya, tingkah laku manusia dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu yang di ingatnya karena itu, mengingat dapat didefinisikan sebagai pengetahuan sekarang tentang pengalaman masa lampau.
Mengingat dapat terjadi dalam beberapa bentuk
1. Rekognisi adalah mengingat sesuatu apabila sesuatu itu dikembangkan pada indera.
2. Redall adalah apabila kita sadar bahwa kita telah mengalami sesuatu dimasa lampau tanpa mengenakan pada indera kita
3. Reproduksi adalah mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari.
4. Performance adalah mengingat kebiasaan,-kebiasaan yang sangat otomatis.
Untuk melakukan semua itu pertama-tama kita harus memperoleh materinya yang merupakan langkah utama dalam keseluruhan proses yang bertitik puncak pada mengingat.
D. Emosi
Menurut English and English, emosi adalah “A com plex feeling state accompanied by characteristic motor dan glandular act ivies” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris).
Emosi merupakan warna efektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu, baik pada tingkat yang lemah maupun tingkat yang kuat.
Warna efektif pada seseorang mempengaruhi pula pandangan orang tersebut terhadap obyek atau situasi di sekelilingnya ia dapat menyukai atau tidak menyukai sesuatu.
Emosi dapat dikelompokkan keadaan 2 bagian, yaitu:
1. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh
2. Emosi psikis yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan, meliputi:
a. Perasaan intelektual
b. Perasaan sosial
c. Perasaan susila
d. Perasaan keindahan
e. Perasaan ketuhanan
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologi mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1. Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologi lainnya seperti pengamatan dan berfikir
2. Bersifat fluktuatif (tidak tetap)
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.
FASE DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan ini sudah mulai sejak bertemunya sel telur dengan sperma dalam kandungan, lahir sampai dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan ini menyangkut bidang jasmani dan rohani.
Istilah pertumbuhan dan perkembangan, meskipun saling melengkapi, sebenarnya mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan mengandung asli adanya perubahan dalam ukuran/fungsi mental-mental dan akan tampil adanya penambahan jumlah/ukuran dari hal-hal yang telah ada, sedangkan perkembangan mengandung makna pemunculan hal yang baru dan akan tampak adanya sifat-sifat yang baru, berbeda dari sebelumnya.
Dalam peristiwa pertumbuhan hanya menumbuhkan apa yang telah ada dan banyak bergantung pada faktor luar. Sedangkan pada perkembangan telah ada suatu potensi yang menentukan arah perkembangannya kelak, dengan demikian, yang dikeluarkan dalam perkembangan adalah waktu dan perawatan agar potensi yang lelah ada terealisasi.
Meskipun demikian, antara dua peristiwa tersebut, harus ada keseimbangan yang sehat, kalau tidak akan menimbulkan ketidak normalan/penyimpangan-penyimpangan.
Selama perkembangannya, kehidupan individu itu tidak statis melainkan dinamis, dan pengalaman belajar harus seusai dengan sifat-sifatnya dalam masa perkembangan tersebut.
A. Masa Bagi Prenatal dan Pascanatal
Masa prenatal adalah periode perkembangan pertama dalam jangka kehidupan manusia secara biologis dimulai pada waktu konsepsi dan berakhir pada waktu kelahiran.
Masa pacanatal adalah tahap-tahap perkembangan yang dimulai sejak kelahiran.
Masa ini ditandai oleh ketergantungan yang penuh kepada orang lain (ayah/ibu) dengan kasih sayangnya.
B. Masa Bayi
Masa ini merupakan masa fital. Karena kondisi fisik dan mental bayi menjadi pondasi kokoh bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, anak pada masa ini mengalami perkembangan yang pesat baik jasmani maupun rohani.
Masa bayi berlangsung dari usia 2 minggu setelah kelahiran sampai 2 tahun pertama dalam kehidupannya.
Ciri yang sangat menyolok pada masa ini adalah kemampuan mental dan daya akalnya yang pada umumnya berkembang lebih cepat dari kemampuan fisiknya.
Ciri khas pada masa ini adalah masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat, masa menuju berkurangnya ketergantungan, permulaan individualitas, kreatifitas, masa menarik sekaligus berbahaya.
Masa bayi disebut yang sebagai “periode kritis” dalam perkembangan kepribadian karena pada saat ini diletakkan dasar dimana struktur kepribadian dewasa akan dibangun.
C. Masa Kanak-Kanak Awal
Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, tempat dimana kebaikan dan sifat buruk kita yang tertentu dengan lambat, namun jelas berkembang dan mewujudkan dirinya.
Ciri-ciri masa kanak-kanak awal adalah:
1. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
2. Usia mainan
3. Usia prasekolah
4. Usia belajar berkelompok
5. Usia menjelajah dan bertanya
6. Usia meniru dan usia kreatif.
D. Masa Kanak-Kanak Akhir
Masa kanak-kanak akhir berjalan dari usai 6 atau 7 tahun sampai dengan 12 atau 13 tahun, akhir usia ini sukar ditentukan karena sebagian cepat jadi remaja sebagian lain lambat, tergantung pada keadaan kesehatan fisik, sifat-sifatnya dan pendidikan sebelumnya sang anak.
Label yang sering digunakan oleh orang tua, pendidikan dan ahli psikologi untuk masa ini adalah:
1. Usia yang menyulitkan
2. Usia tidak rapi
3. Usia bertengkar
4. Usia sekolah dasar
5. Periode kritis dalam dorongan berprestasi
6. Usai berkelompok
7. Usia penyesuaian diri
8. Usai kreatif dan bermain
Masa ini anak diharapkan untuk memperoleh pengetahuan dasar yang dipandang sangat penting (esensi) bagi persiapan dan pengetahuan diri terhadap kehidupan dimasa dewasa.
E. Masa Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semu perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Lazimnya masa remaja dimulai pada satu anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usai matang secara hukum.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi dua yaitu remaja awal dan akhir remaja, dengan garis pemisah terletak kira-kira di sekitar usia 17 tahun.
Ciri-ciri khas masa remaja awal ini adalah:
1. Status tidak menentu
2. Emosional
3. Tidak stabil keadaannya
4. Mempunyai banyak masalah
5. Masa kritis.
Ciri-ciri khas remaja akhir adalah:
1. Kestabilan bertambah
2. Lebih matang dalam car menghadapi masalah
3. Campur tangan dari orang dewasa berkurang ketenangan emosional bertambah
4. Realitas bertambah
5. Lebih banyak perhatian terhadap lambang-lambang kematangan.
Secara garis besar ada 2 ciri-ciri perkembangan dari pertumbuhan dan perkembangan yaitu:
1. Adanya penambahan ukuran/berat serta perbedaan perbandingan ukuran/berat/kesanggupan
2. Hilangnya ciri-ciri lama dan munculnya ciri-ciri baru.
KESIMPULAN
Manusia diciptakan oleh Allah SWT. Melalui fase-fase pertumbuhan dan perkembangan, yang dalam proses nya mengalami interaksi (saling mempengaruhi) antara kemampuan dasar (pembawaan) dengan kemampuan yang diperoleh (hasil belajar atau pengaruh lingkungan)
Terdapat perbedaan dalam memberikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan antara ahli ilmu jiwa dan pendidikan menurut ahli biologi istilah “pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam bentuk ukuran, berat, atau ukuran dimensif tubuh dan bagian-bagiannya. Sedangkan istilah “perkembangan” dimaksudkan untuk menunjukkan perubahan-perubahan dan bentuk atau bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam suatu kesatuan fungsional, bila pertumbuhan itu berlangsung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan antara lain
a. Faktor hereditas
b. Faktor lingkungan yang menguntungkan/merugikan
c. Kematangan fungsi-fungsi organisasi dan psikis
d. Aktifitas anak sebagai subjek bebas yang berkemauan, berkemampuan seleksi, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
Gejala-gejala kejiwaan manusia meliputi:
a. Persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada dalam otak
b. Belajar dan berfikir
c. Mengingat
d. Emosi
- Belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi/rangsang yang terjadi
- Pada manusia proses belajar tidak hanya menyangkut aktifitas berfikir saja, tetapi terutama menyangkut kegiatan otak
- Pertumbuhan dan perkembangan dimulai sejak bertemunya sel telur dengan sperm dalam kandungan lahir sampai dewasa menyangkut bidang jasmani dan rohani
- Istilah pertumbuhan dan perkembangan meskipun saling melengkapi tetapi mempunyai perbedaan dalam arti. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental dan akan tampak adanya penambahan jumlah/ukuran dari hal-hal yang telah ada sedangkan perkembangan mengandung pemunculan hal yang baru dan akan tampak adanya sifat-sifat yang baru, berbeda dari sebelumnya.
- Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan manusia mengalami beberapa fase diantaranya
a. Masa pra-natal dan masa pasca-natal
b. Masa bayi
c. Mas kanak, dibagi dua yaitu: kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir
d. Masa remaja, dibagi dua: remaja awal, remaja akhir
- Secara garis besar ada 2 ciri-ciri perubahan pokok dari pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:
a. Adanya penambahan ukuran/berat serta perbedaan perbandingan ukuran/berat/ kesanggupan
b. Hilangnya ciri-ciri lama dan munculnya ciri-ciri baru.
DAFTAR PUSTAKA
Rochmah, Elfi Yuliana (2005), Psikologi Perkembangan, Ponorogo : Teras.
Fauzi, Ahmad (2004), Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia.
Yusuf, Syamsu (2004), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Rosda.
Kartono, Kartini (1995), Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), Bandung : Mandar Maju.
Arifin, Muhammad (1976), Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia, Jakarta : Bulan Bintang.
Sukmadinata, Nana Syaodih (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : Rosda.
Soesilowindradini (tt), Psikologi Perkembangan (Masa Remaja), Surabaya : Usaha.
Singgah (2002), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta ; BPK Gunung Mulia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo, akrab kan diri mu.........